Monday, April 23, 2018

Review anime Aoi Bungaku - Melihat kehidupan dari sastra modern klasik Jepang



Melihat kehidupan dari sudut pandang karya-karya sastra modern klasik Jepang benar-benar sesuatu penemuan yang luar biasa untukku. Nurani, cara berpikir dan cara menjalani kehidupan yang belum pernah terbayangkan. Melihat kehidupan lebih dalam lagi.

Aoi Bungaku adalah sebuah tontonan one cour berisi 12 episode yang terdiri dari 6 cerita berbeda.
Menariknya, masing-masing cerita di adaptasi dari karya sastra lama tahun 1900-an dan mereka adalah

“No Longer Human” oleh Osamu Dazai (1946)
“Sakura no Mori no Mankai no Shita” oleh Ango Sakaguchi(1947)
“Kokoro” oleh Natsume Soseki (1914)
“Run, Melos!” oleh Osamu Dazai (1940)
“The Spider’s Thread” oleh Ryuunosuke Akutagawa (1918), dan
“Hell Screen” oleh Ryuunosuke Akutagawa.

Sejak nonton dari episode awal saya udah langsung excited untuk menulis macam-macam tentang anime satu ini. Untuk saya sendiri packaging 12 episode ini bener-bener bisa ngeluarin macem-macem emosi dari penontonnya.

Penilaian keseluruhan yang saya suka adalah, tentang cerita yang digunakan di anime ini berdasarkan literatur kuno, lumayan membantu untuk kalian yang penyuka sastra, kalian bisa tahu beberapa nama populer sastrawan Jepang terdahulu.

Ada juga pengenalan singkat tentang karya yang akan dibawakan di setiap episodenya secara live action oleh aktor Sakai Masato (yang juga mengisi suara beberapa karakter) yang berefek sedikit ‘menonjol’ dan tidak biasa tentunya.

Feels yang dibawakan beberapa judul terkesan berat. Makanya saya sarankan untuk kalian yang tertarik menonton, kalau kalian termasuk orang sensitif, jangan nonton seri ini kalau kamu lagi badmood berat.

#No Longer Human (Osamu Dazai)
#Episode 1-4  



Oba Yozo, seorang remaja yang tidak bisa memahami banyak hal dalam kehidupannya. Semenjak dirinya kecil, dia sudah mengalami banyak trauma sehingga dia mempunyai ketakutan yang sangat besar terhadap orang-orang di sekitarnya. Perasaan inilah yang membuatnya memutuskan untuk menjadi seorang "badut" yang menyenangkan hati orang lain untuk diakui keberadaannya.
Dalam suatu titik kehidupannya dia sudah merasa tidak ada gunanya untuk hidup dan memutuskan untuk melakukan bunuh diri ganda bersama Tsuneko, wanita penghibur yang baru ditemuinya. Tapi sayangnya Yozo berhasil bertahan hidup dan ini membuat dirinya merasa telah membunuh Tsuneko.



No Longer Human adalah cerita yang mengandung sisi psychological paling kental. Kalau biasanya kita nonton genre serupa ceritanya pasti seputar pembunuhan atau orang2 di dalamnya, cerita ini mengambil psychological dari sisi sosial dan kehidupan yang bahkan di jaman sekarang ngga asing untuk beberapa orang. Pokonya kelam banget ini cerita, Begitupun artnya yang saya yakin sengaja diselaraskan dengan ceritanya. Lightning effectnya tidak dibuat sangat bercahaya, design karakternya juga dibuat ‘serius’, kesan ‘dark’nya dapet banget.

Dazai Osamu, yang merasa dirinya tidak bisa diterima oleh masyarakat dan terus menerus harus bersandiwara selama hidupnya hanya demi memuaskan pandangan masyarakat terhadap dirinya merasa begitu tersiksa dan putus asa dan memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.


#Sakura no Mori no Mankai no Shita (Ango Sakaguchi)
#Episode 5-6



Karya dari Ango Sakaguchi yang diterbitkan di tahun 1947. Dalam karyanya ini Ango menggambarkan kengeriannya akan bunga sakura yang dianggap indah oleh banyak orang.
Di sebuah gunung, tinggalah bandit bernama Shigemaru dan istri-istrinya. Shigemaru berkeyakinan seluruh yang ia lihat dan ia sentuh di gunung itu adalah miliknya.



Suatu hari Shigemaru bertemu dengan seorang wanita yang mampu membuatnya menjadi gila.
Shigemaru memutuskan menjadikan wanita itu sebagai istri terbarunya. Wanita itu ternyata bukan wanita biasa. Dia berhasil menyuruh Shigemaru untuk membunuh istri-istrinya yang lain dan hanya menyisakan satu untuk menjadi pembantu istri terbarunya ini. Shigemaru lalu menyadari apa yang dirasakannya ketika bersama wanita ini adalah saat ketika dirinya berada di sekitar pohon bunga sakura ketika bunganya sedang bermekaran.

#Kokoro (Natsume Soseki)
#Episode 7-8


Diterbitkan tahun 1914, Karya Natsume Soseki. Dalam Kokoro Soseki menggambarkan kesulitan-kesulitan dalam nilai moral dan egoisme.
Hubungan unik yang dibangun seseorang yang mempelajari ilmu agama dan yang mempelajari pengetahuan umum ternyata tidak bisa membuat prasangka menjauh. Pria ini disebut Sensei. Dia mempunyai kenalan yang disebutnya K. K adalah seorang budhis yang sangat rajin mempelajari ajaran yang dia sebut jalanNya. Sensei mengajak K yang diusir oleh keluarga angkatnya untuk tinggal bersamanya.

Sensei berpikir K tidak akan melakukan hal-hal yang bisa dilakukan pria lain pada pemilik tempat ia tinggal dan putrinya, karena K terlihat tidak peduli dengan urusan duniawi. Tapi ternyata kenyataan berkata lain. K jatuh cinta pada putri pemilik kontrakan itu. Sensei yang tidak bisa menerima hal ini terus menerus menumpuk prasangka buruknya pada K. Pemilik kontrakan yang tidak setuju jika anaknya bersama K memutuskan untuk menikahkan putrinya dengan Sensei tanpa persetujuan putrinya yang juga ternyata mencintai K.



Mengetahui hal ini, K memutuskan untuk bunuh diri. Meskipun akhirnya Sensei bisa menikahi putri pemilik kontrakan itu, kebahagiaan sejati sepertinya tak akan pernah menghampirinya. Cerita tentang pengkhianatan dan bunuh diri yang satu ini kembali di ceritakan dari sudut pandang K. Sudut pandang yang baru ini akan lebih membukakan mata kita tentang prasangka dan bagaimana kita memandang sesuatu ketika sudut pandang yang kita gunakan kita putar balik.


#Run, Melos! (Osamu Dazai)
#Episode 9-10




Salah satu karya besar Dazai Osamu yang diterbitkan pada tahun 1940. Dikatakan karya ini dibuat berdasarkan hutang Dazai Osamu. Citra penulisan karya yang satu ini sangat berbeda dengan "Ningen Shikkaku". "Hashire, Melos!" mempunyai nuansa cerah yang memang mencerminkan apa yang ingin disampaikan Dazai pada saat itu.

Takada adalah seorang penulis di Tokyo. Kemudian ia diminta sebuah pekerjaan untuk menulis cerita tentang karakter bernama Melos. Semakin ia menulis, semakin ia teringat dengan seorang teman baiknya yang pernah berjanji dan mengkhianatinya 15 tahun lalu. Sebelum Takada berhasil menyelesaikan ceritanya, ia menerima sebuah surat tentang teman baiknya, Joshima.
“Menunggu, atau membuat seseorang menunggu. Mana yang lebih menyakitkan?”



Satu-satunya sahabatnya yang mengkhianatinya sedalam-dalamnya. Joshima, nama sahabatnya itu. Semenjak perpisahannya yang menyakitkan dengan Joshima, Takada Sensei tidak percaya lagi dengan persahabatan. Rasa sakit yang dirasakannya akibat pengkhianatan Joshima ini semakin menjadi-jadi ketika dia melihat kisah ini diceritakan kembali dalam naskah sandiwara "Run, Melos!" yang sedang dikerjakannya.

Akhir-akhir ini sudah jarang banget terlihat cerita pure persahabatan laki-laki. Adapun cerita begitu malah jadi makanan fujoshi Cerita Melos yang Takada tulis dibuat menggambarkan hubungan keduanya yang saling percaya bahwa mereka pasti ketemu lagi.

Saya suka inti ceritanya, saya suka penggambaran cerita Melos yang diumpamakan sebuah drama teater, saya suka feel persahabatan antara Takada dan Joshima.


#The Spider’s Thread (Ryuunosuke Akutagawa)
#Episode 11


Karya Ryunosuke Akutagawa yang diterbitkan pada tahun 1918 saat Akutagawa berusia 27 tahun. Kumo no Ito adalah karya yang mendapat banyak pujian yang ditujukan untuk anak-anak.

Di sebuah negeri, hidup seorang penjahat paling kejam bernama Kandata. Ia selalu berbuat sesuka hati dan membunuh setiap orang yang menghalanginya.
Ketika ia tengah dikejar oleh pasukan kerajaan, Kandata bertemu seekor laba-laba. Tapi untuk suatu alasan, ia tidak membunuh laba-laba tersebut.

Saya juga pernah dengar cerita daerah kaya gini di indonesia tentang seorang penjahat yang di selamatkan oleh laba-laba dari neraka.



#Hell Screen (Ryuunosuke Akutagawa)
#Episode 12


Jigoku Hen adalah karya Ryunosuke Akutagawa yang menceritakan kisah hidup Akutagawa sendiri. Diterbitkan di tahun yang sama dengan "Kumo no Ito". Menceritakan seorang lelaki yang mengabdikan hidupnya untuk seni.

Masih latar yang sama seperti The Spider’s Thread, di negeri yang sama.

Yoshihide adalah seniman paling hebat di negeri tersebut, ia sering dimintai melukis tentang kerajaan dan keindahan negeri itu oleh sang raja. Tapi ia tidak mengerti tentang keindahan tersebut, karena apa yang ia lihat tentang negeri itu adalah keburukan.

Suatu hari ia dimintai melukiskan karya agungnya di ruangan makam suci sang raja. Ia diminta melukis wajah negeri dan kerajaan yang dikuasai sang raja.

Tapi apa yang Yoshihide lihat dari negerinya hanyalah neraka dan neraka. Dia merasa tidak akan bisa melukiskan "keindahan" yang diinginkan sang raja. Yoshihide akhirnya melukis ruangan itu dengan apa yang benar-benar ia lihat dari negerinya.
Karya seni terakhir dan terhebat Yoshihide untuk sang raja adalah... NERAKA!


Jika saya ditanyakan seri mana yang paling bagus ? maka saya akan menjawa No Longer Human seri memiliki cerita yang dark namun memiliki pelajaran yang besar dalam hidup, dan cerita nya juga sedih banget si oba  berkali-kali bunuh diri, dihianati bukan hanya teman namun juga ......? dan... stop spoiler jajajajaa  pokok sisi sosialnya ngena banget.



1 komentar